Pengikut

16 Ogos 2009

Sebak dengan pemergian Ustaz Asri Rabbani

Kubiarkan saja sebak dada itu menguja-uja lubuk rasa. Tergenang sudahnya manek-manek air yang seperti tidak tertahan-tahan lagi. Meleleh satu demi satu. Sesekali kucuba juga mengalihkan pandangan buat menyembunyikan buakan kesebakan kalau-kalau ada yang terperasan dengan reaksi wajahku yang dilukis tangisan! Sambil memandu ke ofis kuhayati penuh sadar irama yang amat menginsafkan itu…

Irama lagu Kumpulan Rabbani “Pergi Tak Kembali” melalui vokalisnya Ustaz Asri yang diperdengarkan melalui corong IKIM dalam siaran khas mengingatinya pagi tadi dipenghujung rancangan itu entah bagaimana terasa cukup mengesankan.

Setiap insan pasti merasa
Saat perpisahan terakhir
Dunia yang fana akan ditinggalkan
Hanya amalan yang dibawa
Terdengar sayup surah dibaca
Sayunya alunan suara
Cemas di dada...lemah tak bermaya
Terbuka hijab di depan mata
Selamat tinggal pada semua
Berpisahlah kita selamanya
Kita tak sama nasib di sana
Baikkah atau sebaliknya
Amalan dan takwa jadi bekalan
Sejahtera bahagia pulang...ke sana
Sekujur badan berselimut putih
Rebah bersemadi sendiri
Mengharap kasih anak dan isteri
Apa mungkin pahala dikirim
Terbaring sempit seluas pusara
Soal-bicara terus bermula
Sesal dan insaf tak berguna lagi
Hancurlah jasad dimamah bumi
Berpisah sudah segalanya
Yang tinggal hanyalah kenangan
Diiring doa dan air mata
Yang pergi takkan kembali lagi


Mungkin pemergian Ustaz Asri yang dianugerahkan kelunakan vokal itu dalam usia yang relatif muda telah menunjangkan keinsafan yang cukup mendalam. Senikata lagu itu nampak biasa dan lumrah tetapi irama vokalisnya yang baru saja dijemput Ilahi seperti cukup bertenaga sehingga mataku bertukar kemerahan dan sedikit membengkak. Rasanya selalu juga aku mendengar lagu ini tetapi terkesan sekali pagi ini bila fokas menghayati iramanya! Sungguh menginsafkan!! Ya Allah, ampunilah diriku dan berilah kekuatan iman dan taqwa untukku melangkah sebagai hambaMu yang diredai…

Tiada ulasan: